Selain masalah ekonomi atau keuangan, ada hal lain yang harus diwaspadai yang dapat menimbulkan keretakan rumah tangga dan menyebabkan perceraian. Hal tersebut adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa terjadi saat menjalin hubungan pasutri.
Walaupun terlihat sepele, namun adna patut menghindari hal-hal berikut atau menghentikan kebiasannya jika tidak ingin rumah tangga berakhir dengan perceraian.
Tidak saling bicara
Ketika Anda tidak berbicara, Anda tidak terhubung. Jika Anda dan istri Anda tidak terhubung, Anda terpisah. Berkomunikasi membutuhkan upaya, terutama ketika masing-masing pasangan sibuk dengan pekerjaannya. Pada akhrinya, lebih mudah menyalakan TV dan berada di zona nyaman dibandingkan harus mencari tahu mengenai keseharian, masalah, atau sesuatu yang membebani pikiran istri Anda. Tidak ada yang salah dengan menonton TV tetapi tidak saling bicara dapat menjadi kebiasaan. Intinya, bicaralah satu sama lain sebanyak mungkin.
Berharap Terlalu Banyak
Masuk akal untuk memiliki harapan atau ekspektasi dari pasangan kita tetapi ada batasnya. Misalnya, wajar bagi seorang suami untuk mengajak istrinya berhubungan intim, namun janganlah terlalu terburu-buru, karena bisa saja istri Anda sedang tidak mood dan menolak ajakan Anda. Terutama jika Anda tidak berusaha terhubung dengan istri Anda. Ketika harapan itu tidak terpenuhi, kebencian muncul.
Jika Anda merasa kesal pada istri Anda, evaluasi ekspektasi Anda dan tanyakanlah padanya apakah Anda terlalu banyak berharap atau tidak.
Kurangnya inisiatif
Pernikahan adalah tentang terus memenangkan hati pasangan kita seumur hidup. Maka dari itu, hal ini membutuhkan pemikiran dan inisiatif harian yang disengaja. Karena dengan hal tersebut Anda dapat mengekspresikan cinta Anda kepada pasangan. Suami yang kurang memiliki insiatif akan terlihat membosankan dan lemah sehingga kurang disukai istrinya.
Intinya, jangan pernah berhenti memikirkan cara untuk memenangkan hati istri Anda.
Terlalu banyak berkhayal
Salah satu cara terburuk untuk menghadapi kesulitan dan stres adalah melarikan diri dengan berfantasi atau berkhayal tentang kehidupan yang berbeda. Berkhayal tentang bagaimana jadinya hidup jika Anda tidak pernah menikah, atau menikah dengan wanita yang berbeda, atau jika Anda bercerai mungkin akan memberikan pelarian sesaat dari masalah Anda. Berkhayal tentu tidak akan pernah menyelesaikan masalah Anda, dan keputusan yang diambil dari aktifitas ini hanya akan membawa penyesalan.
Ketika Anda berkhayal, Anda melupakan hal-hal baik mengenai istri Anda.
Melihat sesuatu sebelah mata
Melihat hal-hal hanya dari sudut pandang kita sendiri akan menyebabkan kurangnya empati. Hal ini bisa membuat kita lebih rentan untuk berprasangka buruk dan menyalahkan orang lain. Hal ini bisa menumbuhkan sikap defensif, mengumpat, dan paranoia. Postingan di sosial media penuh akan hal ini.
Terbuka akan kemungkinan Anda tidak melihat suatu hal dalam gambaran lengkapnya sangatlah penting. Kita semua memiliki titik buta. Salah satu manfaat pernikahan adalah memiliki pasangan untuk membantu kita melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat.
Intinya, berasumsilah baik dan coba untuk memahami sudut pandang dari istri Anda.
Menjadi tidak pemaaf
Menyimpan perasaan sakit hati, dendam, dan kekesalan hanya akan membuat luka semakin parah. Hal ini, bagaikan membiarkan luka-luka tersebut terinfeksi. Kurangnya sifat pemaaf dan kasih sayang adalah jalan menuju kesendirian dan kesepian. Menjadi pribadi yang sebaliknya, membutuhkan waktu. Namun, semakin cepat Anda belajar memaafkan, semakin cepat Anda akan mengobati luka-luka yang anda derita.
Komentar